Menghitung hari menghadapi bulan Ramadhan tahun 1441 H/2020. Bulan Ramadhan kali ini tentu berbeda dengan bulan ramadhan sebelumnya, dikarenakan hari ini kita dihadapi wabah virus Corona atau COVID 19. Hampir seluruh negara menghadapi virus ini, dengan ratusan ribu korban jiwa yang telah meninggal. Di Indonesia sendiri pada tanggal 20 April 2020 tercatat positiv 6.760 orang, Sembuh 747 orang dan meninggal 590 orang.
Tentu dengan adanya
wabah ini, masyarakat muslim di Indonesia, mengalami kondisi yang berbeda,
karena pemerintah,MUI beserta organisasi
Islam menghimbau untuk pelaksanaan ibadah dilaksanakan di rumah, untuk menjaga
supaya tidak tertular dengan penyakit tersebut.
Lalu bagaimana persiapan kita, selaku umat Islam dalam
menghadapi Ramadhan tahun ini. Perlu digaris bawahi oleh kita semua bahwa puasa
itu tujuannya adalah la’allakum tattaquun (supaya menjadi orang-orang yang bertakwa). Sebagaimana firman Allah SWT pada surat al-Baqarah [2]: 183:
ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا
Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِينَ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang- orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Pada ayat tersebut, dapat diambil 3
point dalam pandangan penulis:
Pertama, ialah Allah SWT memanggil orang-orang beriman dengan ungkapan ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا
الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا (wahai orang-orang yang beriman), seruan tersebut
ditujukan kepada orang yang beriman (percaya atas Allah dan Rasulnya) karena kepercayaannya
kepada Allah tentu konsekuensinya siap menerima apapun yang diberintahkan.
Kedua, ialah puasa (الصِّÙŠَامُ), kata al-Shiyam bermakna
imsak(menahan diri), maka disini Allah ingin mengajarkan kepada
hambanya untuk menahan diri dari segala sesuatu yang membuat dirinya buruk. Dari pikirannya yang
berupa pikiran buruk terhadap segala sesuatu yang menimpanya, dari perkataan
buruk yang selalu diucapkan untuk menjelekkan, dari pandangan yang buruk yang
melihat sesuatu yang buruk, dari lambung yang tentu menjaga dari makana-makanan yang buruk
Ketiga, Taqwa yakni ketika seseorang melaksanakan puasa dalam
rangka memperbaiki dirinya dari hal-hal yang buruk maka buah dari puasa ialah taqwa.
Sehingga apapun kondisi yang terjadi hari ini, tentu bukan menjadi
alasan untuk tidak maksimal dalam menjalankan ibadah. Boleh jadi kita lebih bersungguh-sungguh dari tahun-tahun sebelumnya, karena hal-hal yang memudharatkan(membawa
keburukan) bisa terhindari ketika banyak melakukan aktivitas ibadah dirumah.
Serta ladang amal saleh yang begitu besar untuk membantu saudara-saudara kita
yang terkena dampak dari wabah ini, dengan berbagai cara yang bisa dilakukan.
0 Komentar