Gerhana cincin merupakan fenomena alam yang ditinjau dari
sudut pandang ilmiah merupakan proses dimana posisi bulan sejajar antara
matahari dan bumi. Posisi bulan yang dekat dengan bumi, menutup cahaya matahari
oleh bulan, namun karena bulan berada di tengah-tengah, sehingga cahaya
matahari yang terlihat hanya dipinggiran bulan yang membentuk cincin. Fenomena
tersebut oleh para ahli dapat terjadi sekitar 300 tahun sekali. sehingga tidak sedikit masyarakat
berbondong-bondong untuk melihat fenomena tersebut dan mengabadikannya. Dalam Islam fenomena tersebut merupakan tanda-tanda
dari kekuasaan Allah. Pada masa nabi ketika nampak gerhana matahari maka nabi
mengajak umatnya untuk melakasanakan salat sunnah dan setelahnya berkhutbah.
Khutbah yang disampaikan oleh nabi terdapat dua point penting yakni bahwa matahari merupakan tanda kebesaran
Allah أيات الله) ). kedua bahwa adanya gerhana matahari bukan
disebabkan kematian atau lahirnya seseorang لاَيَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ))
Point pertama , mengenai kebesaran Allah ditujukkan dengan
tanda-tanda-Nya, bahwa manusia harus sadar tidak ada yang berkuasa selain Allah Swt., hal tersebut
digambarkan secara filosofis dengan gerakan salat sunnah gerhana bahwasanya nabi ketika melaksanakan salat sunnah memanjangkan
ruku dan sujud. Dua gerakan tersebut
memiliki falsafah yang menggambarkan
bahwasnya yang harus diagungkan dan dibesarkan ialah Allah, karena ruku merupakan
simbol pengakuan atas kelebihan dari orang lain. Sikap mengakui atas kelebihan dari
manusia akan menimbulkan kesadaran atas
dirinya sendiri,al-Ghazali berkata “siapa yang mengenal dirinya maka ia akan
mengenal tuhannya” sebaliknya tidak
mengakui kelebihan orang lain akan menimbulkan sifat sombong, iri dan dengki.
Sifat inilah yang akan menutup kebaikan-kebaikan bagi dirinya bahkan kebaikan
dari Allah Swt. Gerakan kedua ialah Sujud
menggambarkan kepasrahan terhadap Allah Swt, tiada daya dan upaya. Sikap ini
yang harus dimiliki oleh umat Islam tidak ada penghambaan atas dirinya,
hartanya, kedudukannya dan keluarganya kecuali hanya Allah Swt.
Point kedua, ialah adanya gerhana bukan disebabkan adanya
kematian ataupun kelahiran seseorang. Sejarah umat manusia telah mencatat bahwa adanya gerhana merupakan
tanda-tanda bencana, tanda-tanda keburukan yang menjadi manusia takut. Nabi
membantah itu semua itu sebagai hikmah bahwa manusia ketika telah sadar atas
kemampuan dirinya dan kekuasaan Allah Swt., dalam kehidupannya akan optimis
produktif karena tidak ada yang ditakutkan dalam kehidupannya, karena segala
sesuatu telah ditentukan oleh Allah Swt., terdapat kata bijak yang mengungkapkan” tutas kita adalah berjuang
sekeras-kerasnya, sehebat-hebatnya. Berhasil atau tidak, terserah Allah. Tugas
kita adalah menanam dan merawat. Berapa banyak yang kelak bisa dipaneh ,
terserah Allah.
Sehingga bahwa adanya gerhana matahari cincin
bagi umat Islam menjadi sebuah pelajaran untuk mendekatkan diri kepada Allah
Swt., menjadi produktif dalam kehidupannya untuk tidak selalu mengeluh dengan
keadaan dan situasi hari ini. Bulan dan matahari tidak pernah mengeluh dengan
apa yang telah digariskan dan ditentukan oleh Allah, bahkan mereka melaksanakan apa yang telah menajdi
tugasnya.
0 Komentar