gambar post republika.co.id
Banyak nama yang ditujukan kepada bulan
ramdhan yaitu syahrul Qur’an, syahrul siyam, syahrul Qiyam, syahrul dua’,
syahrul rahmah, syahrul tarbiyah, sharul ‘ibadah, dan satulagi yang banyak
orang melupakan yakni syahrul jami’ah.
Perlu sama-sama diperhatikan ialah syahrul
jami’ah (bulan kebersamaan), karena pada bulan Ramdhan sesungguhnya merupakan bulan kebersamaan. Kebersamaan dengan
Allah Swt., dan kebersamaan dengan sesama-manusia.
Kebersamaan dengan Allah Swt,. Ditunjukkan dengan
begitu banyak pahala kepada orang-orang beriman dalam melaksanakan apa yang
diperintahkan baik yang wajib maupun yang sunnah, seperti salat sunnah diganjar
dengan pahala salat wajib bahkan tidurpun Allah Swt., berikan pahala, maka
seyogianya bulan Ramadhan adalah bulan kebersamaan untuk sedekat-dekatnya
dengan Allah Swt., sebagaimana hadist Qudsi dalam Sahih Bukhari, no:652:
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا
افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى
أُحِبَّهُ
“ Tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku,
dengan sesuatu yang aku cintai yakni apa yang telah
aku wajibkan atasnya, dan berupaya mendekatkan diri kepada-Ku dengan
amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya”
Kebersamaan dengan sesama manusia, karena
ibadah-ibadah yang ditujukkan selain merujuk kepada Allah Swt., merujuk pula
kebersamaan dengan sesama manusia, seperti melaksanakan sahur yang dianjurkan
oleh nabi sebagai suatu keberkahan mengikat kebersamaan dengan keluarga, salat
sunnah tarawih mengikat kebersamaan umat Islam, dan adanya zakat mengikat
kebersamaan antara orang berada dan orang yang tidak punya, serta salat idul
fitri merupakan kebahagian seluruh umat Islam, tidak ada yang boleh bersedih
ketika hari raya tersebut karena ini adalah momen bahagia dan kebersamaan
seluruh umat Islam di Dunia.
Seyogianya
bulan Ramadhan dijadikan sebagai bulan kebersamaan dalam persatuan, ketika tahun
ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan polarisasi pilihan legislatif, presiden
yang mengakibatkan perbedaan yang tajam antara pendukung satu dengan pendukung
lainnya, kelompok satu dengan kelompok lainnya, apabila hal tersebut dibiarkan jurang
perebdaan akan terus melebar, dan hanya menunggu
kehancuran, sebagaimana syair berikut ini;
Togethereness will bring strength,
progress, prosperlity whereas division will bring weakness, set back and
humiliation
“ Kebersamaan akan membawa kekuatan, kemajuan dan kemakmuran,
sebaliknya perpecahan akan membawa kelemahan, kemunduran dan kehinaan”
Selain itu para Ulama lebih mementingkan
kebersamaan yang dibingkai dalam persatuan dari pada menggambil kebaikan namun menjadi
perpecahan, seabagaimana kaidah ushul fiqih
دَارُ المَفَاسِدِ مُقَدِّمِ عَلَي
جَلِبِ المَصَالِح
“ mencegah keburukan lebih
didahulukan daripada mengambil manfaat”
Oleh karena itu pada bulan Ramadhan ini mari
bersama-sama untuk menjalin kebersamaan dengan Allah dan dengan sesama manusia,
jika suatu keluarga tidak ada kebersamaan antara suami istri dan anak tentu
tidak akan adanya perasaan sakinah, mawaddah dan warahmah, jika masyarakat tidak ada kebersamaan tentu tidak akan maju
masyarakat tersebut, begitupula bangsa Indonesia tanpa adanya kebersamaan
diseluruh elemen, kita hanya menunggu
kehancuaran. Sehingga untuk menggapai kebersamaan dengan Allah dan sesama
manusia, perlu ditanamkan tiga hal setelah menjalan ibadah puasa selama satu
bulan yakni, sebagaimana hadis Nabi dalam Su’bil Iman : 6865 ;
ثَلَاثٌ مُنْجِيَاتٌ، …، فَأَمَّا الْمُنْجِيَاتُ:
فَتَقْوَى اللهِ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ، وَالْقَوْلُ بِالْحَقِّ فِي الرِّضَا
وَالسُّخْطِ، وَالْقَصْدُ فِي الْغِنَى وَالْفَقْرِ
“ Tiga hal yang membawa keselamatan,...
adapun keselamatan itu ialah taqwa kepada Allah Swt., dalam keadaan sendiri
ataupun ramai. Berkata dengna benar dalam keadaan rida ataupun marah, dan berprilaku
sederhana ketika kaya dan miskin”
Hadis
tersebut menunjukkan tiga perkara yang membawa keselamatan (منجيا ت) baik bagi diri sendiri ataupunsecara umum:
1. Takwa ketika sendiri ataupun ramai (فَتَقْوَى
اللهِ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ), secara bahasa Taqwa
merujuk kepada makna mengetahui keagungan Allah Swt., sehingga manusia itu
merasa kecil, taat dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, serta
memelihara diri. Sikap yang harus dimiliki umat Islam ialah taqwa untuk
berupaya melaksanakan perintah yang telah Allah Swt.,. Di sini umat Islam
dituntut untuk berpikir kedepan tidak hanya sebatas kepentingan dunia tetapi
kepentingan akhirat.
2. Berkata benar(الْقَوْلُ بِالْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالسُّخْطِ). Makna al-Haqq (الحق) ini terdapat dua aspek yakni sidqun bermakna berkata jujur dan kedua adalah amanah
yakni berprilaku benar. Berkata
benar tidak serta merta ketika melihat
keburukan lalu berkata kepada yang lain seperti itu dan itu, karena boleh jadi
pandangan kita berbeda dengan kenyataan yang ada, seperti seorang anak yang
menerima makanan, lalu dalam pandangan kita menganggap anak tersebut tidak
berpuasa, maka kita berbohong terhadap kenyataan yang ada? Oleh sebab itu dalam
berkata jujur terdapat tiga unsur yakni keyakinan akan akal pikiran (يقين العقل), keyakinan hati nurani (يقين القلب) , dan kebijaksanaan (الحكمة) . maka dalam berkata benar ketika ridha dan marah
perlu mempertimbangkan tiga hal tersebut khususnya kebijaksanaan (الحكمة), disinalah adanya
silaturahmi (untuk memberikan pengertian, pemahaman antara satu sama lain
dengan penuh kasih sayang).
3. Hidup sederhana ketika kaya ataupun miskin )ا(لْقَصْدُ
فِي الْغِنَى وَالْفَقْرِ). Islam mengajarkan hidup sederhana, bukan
berarti meninggalkan kehidupan dunia namun menjadi pribadi yang selamat dalam
kehidupan dunia dan akhirat, karena pribadi sederhana ialah hidup sesuai
kebutuhan, ‘tidak besar pasak daripada tiang’ yakni sesuai pengeluaran dan
pemasukan, yang kedua menghilangkan
sifat takabur dalam diri manusia, ketika kita menunjukkan kelebihan kita
dari segi harta, kekuasaan dan ilmu maka akan muncul sifat takabur
karena dalam diri kita merasa lebih dari pada yang lain, padahal ada yang lebih
kaya, lebih berkuasa dan lebih mengetahui yakni Allah Swt.,.
0 Komentar